Dapat dipastikan aluminium foil sendiri bukanlah isolator yang baik, karena alumunium foil dapat menghantarkan listrik.
Aluminium foil memiliki sifat insulasi yang relatif buruk. Meskipun aluminium foil memiliki sifat isolasi tertentu dalam beberapa kasus, sifat isolasinya tidak sebaik bahan isolasi lainnya. Karena dalam keadaan normal, permukaan aluminium foil rentan terhadap oksidasi atau korosi, membentuk oksida konduktif atau produk korosi, sehingga mengurangi kinerja insulasinya.
Ada hubungan erat antara konduktivitas dan kemurnian alumunium foil. Secara umum, semakin tinggi kemurnian aluminium foil, semakin baik konduktivitas listriknya dan semakin tinggi konduktivitasnya. Karena itu, dalam aplikasi praktis, aluminium foil biasanya tidak digunakan sebagai bahan isolasi, tetapi lebih sering digunakan untuk membuat bagian konduktif atau sebagai bahan konduktif.
Aluminium foil bersifat konduktif. Konduktivitas aluminium foil bergantung pada proses pembuatan dan kemurniannya. Secara umum, semakin tinggi kemurnian aluminium foil, semakin baik konduktivitas listriknya dan semakin tinggi konduktivitasnya. Di bawah suhu dan tekanan standar, konduktivitas aluminium foil biasanya antara 35-50MS/m.
nyatanya, aluminium dikenal dengan konduktivitas termal yang sangat baik karena dapat menghantarkan panas dengan sangat baik. Namun, bila digunakan sebagai penghalang radiasi atau isolasi reflektif, aluminium foil dapat secara efektif mengurangi perpindahan panas dengan memantulkan panas radiasi. Jika aluminium foil ditempatkan dengan sisi terang menghadap ke luar di tempat di mana panas akan dipantulkan, seperti di belakang radiator atau jendela, ini dapat membantu memantulkan panas kembali ke dalam ruangan, berpotensi meningkatkan efisiensi energi.
Meskipun aluminium foil bukanlah isolator yang baik dalam pengertian tradisional, itu memiliki tujuan yang sangat penting dalam hal lain.